Lindungi Mata dari Trauma**
Prieharti*
Gambar Pekerja
Las yang berisiko tinggi mengalami trauma mata
Sumber Gambar: http://pixabay.com/en/photos/?q=welder%20OR%20welding
Trauma mata merupakan kejadian
disengaja atau tidak sengaja menimbulkan luka pada mata. Trauma mata dapat
berupa luka ringan hingga luka berat, dan dapat menimbulkan kebutaan bahkan
kehilangan mata. Berdasarkan penyebabnya, ada tiga jenis trauma yaitu; trauma
fisis, kimia dan mekanik.
Penyebab, Gejala dan Penanganan
Trauma Fisis
Trauma
fisis merupakan kerusakan mata akibat panas misalnya panas dari api, sinar las dan sinar matahari. Trauma fisis
dapat terjadi karena beberapa faktor, diantaranya karena mata tidak menggunakan
pelindung saat bekerja dengan menggunakan
las, memandang sinar matahari langsung dalam waktu lama, melihat gerhana
matahari, dan memandang ke permukaan air yang memantulkan cahaya matahari.
Keluhan
akibat trauma fisis biasanya tidak langsung terasa begitu terkena paparan panas
dan baru akan muncul setelah 24 jam. Keluhan atau gejala yang timbul biasanya
seperti berikut; mata terasa sakit ketika dipejamkan dengan kuat, silau, kelopak
mata sulit memejam, mata merah, gatal dan berair serta pandangan kabur.
Sebagai pertolongan pertama berikan obat
tetes mata pada mata yang terkena trauma fisis. Selanjutnya, kompres es pada
mata untuk mengurangi rasa sakit. Selama 8 jam berikutnya, mata diistirahatkan,
tidak boleh memandang sinar yang terang atau membaca terlalu lama. Pada kasus
yang lebih parah, dilakukan pembebatan pada mata. Penderita harus segera dibawa
ke rumah sakit untuk pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut.
Penyebab,
Gejala dan Penanganan Trauma Kimia
Gambar Irigasi
mata
Sumber Gambar:
Pertolongan Pertama untuk Bayi dan Anak: A Dorling Kindersley Book
Trauma
kimia adalah kerusakan mata akibat terpapar bahan-bahan kimia seperti sabun
cuci, shampo, bahan pembersih lantai, kapur, lem, asam cuka, bahan asam di
laboratorium dan gas air mata.
Gejala
yang timbul akibat trauma kimia biasanya sebagai berikut; mata bengkak dan merah, keluar air mata berlebihan, penderita
biasanya merasa sangat kesakitan dan sulit membuka mata yang terluka.
Pertolongan
pertama pada trauma mata kimia berupa irigasi. Irigasi merupakan pembilasan
pada mata dengan air bersih yang mengalir. Bila kesulitan melakukan di bawah
kran air, dapat digunakan kendi berisi air. Selanjutnya, segera ke rumah sakit,
setelah sebelumnya mata dibebat.
Penyebab,
Gejala dan Penanganan Trauma Mekanik
Gambar trauma
mata tajam
Sumber Gambar: http://www.aafp.org/afp/2003/0401/p1481.html
Trauma
mekanik merupakan kerusakan mata akibat adanya kontak antara mata dengan benda
keras, benda tidak keras maupun benda tajam.
Berdasarkan
benda penyebabnya ada beberapa jenis trauma mekanik, yaitu trauma tumpul dan
trauma tajam. Kejadian yang dapat dikategorikan trauma tumpul diantaranya mata
terkena ketapel, terkena pukulan atau terkena bola tenis atau bola golf. Adapun
trauma tajam merupakan kerusakan mata karena mata terkena benda tajam seperti
pisau, gunting, garpu, kail pancing, alat-alat pertukangan atau alat lainnya.
Penanganan
Penanganan
trauma mekanik tergantung jenisnya. Pada trauma tumpul ringan, mungkin hanya
menimbulkan gangguan penglihatan sementara dan penanganannya cukup dengan
dibebat dengan plester dan pemberian antibiotik. Bila mata memar, kompres
dengan es atau air dingin sekitar 15 menit. Lakukan setiap jam selama 24 jam
pertama setelah trauma. Hal ini bertujuan mengurangi perdarahan dan rasa nyeri. Pada 24 jam berikutnya kompres dengan
air hangat untuk memperbaiki aliran darah. Pada kasus yang lebih parah apalagi
bila terjadi perdarahan dalam bola mata, segera dikirim ke rumah sakit.
Pada
luka akibat trauma tajam memerlukan penanganan di rumah sakit. Sebagai
pertolongan pertama dan selama perjalanan ke rumah sakit, bebatlah mata dengan
plester tapi jangan terlalu keras. Bila ada benda yang ketinggalan atau
tertancap di mata, jangan sekali-kali diambil sendiri tanpa bantuan dokter. Selama
dalam perjalanan ke rumah sakit, topang kepala penderita dengan bantal di
sebelah kanan dan kiri agar tidak bergerak-gerak. Sebaiknya penderita juga
tidak menggerak-gerakkan bola matanya.
*Berkarya
di Akbid YLPP Purwokerto
**Telah dimuat di Banyumas Pos
Referensi
Pertolongan
pertama untuk bayi dan anak: A Dorling Kindersley Book. Jakarta:
Erlangga, 2009.
Hendrawati,
R. Pengobatan dan Pencegahan Penyakit
Mata. Jakarta: Sunda Kelapa, 2008.
Junaidi,
I. Pedoman Pertolongan Pertama yang Harus
Dilakukan Saat Gawat dan Darurat Medis. Yogyakarta: Andi, 2011.
http://indomedplus.com/trauma-tumpul-pada-mata/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar