Rabu, 03 Juni 2015

trauma mata


Lindungi Mata dari Trauma**
Prieharti*
Gambar Pekerja Las yang berisiko tinggi mengalami trauma mata

            Trauma mata merupakan kejadian disengaja atau tidak sengaja menimbulkan luka pada mata. Trauma mata dapat berupa luka ringan hingga luka berat, dan dapat menimbulkan kebutaan bahkan kehilangan mata. Berdasarkan penyebabnya, ada tiga jenis trauma yaitu; trauma fisis, kimia dan mekanik.
Penyebab, Gejala dan Penanganan Trauma Fisis
Trauma fisis merupakan kerusakan mata akibat panas misalnya panas dari api,  sinar las dan sinar matahari. Trauma fisis dapat terjadi karena beberapa faktor, diantaranya karena mata tidak menggunakan pelindung saat bekerja dengan menggunakan  las, memandang sinar matahari langsung dalam waktu lama, melihat gerhana matahari, dan memandang ke permukaan air yang memantulkan cahaya matahari.
Keluhan akibat trauma fisis biasanya tidak langsung terasa begitu terkena paparan panas dan baru akan muncul setelah 24 jam. Keluhan atau gejala yang timbul biasanya seperti berikut; mata terasa sakit ketika dipejamkan dengan kuat, silau, kelopak mata sulit memejam, mata merah, gatal dan berair serta pandangan kabur.
            Sebagai pertolongan pertama berikan obat tetes mata pada mata yang terkena trauma fisis. Selanjutnya, kompres es pada mata untuk mengurangi rasa sakit. Selama 8 jam berikutnya, mata diistirahatkan, tidak boleh memandang sinar yang terang atau membaca terlalu lama. Pada kasus yang lebih parah, dilakukan pembebatan pada mata. Penderita harus segera dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut.
Penyebab, Gejala dan Penanganan Trauma Kimia
Gambar Irigasi mata
Sumber Gambar: Pertolongan Pertama untuk Bayi dan Anak: A Dorling Kindersley Book
             
Trauma kimia adalah kerusakan mata akibat terpapar bahan-bahan kimia seperti sabun cuci, shampo, bahan pembersih lantai, kapur, lem, asam cuka, bahan asam di laboratorium dan gas air mata.
Gejala yang timbul akibat trauma kimia biasanya sebagai berikut;  mata bengkak dan  merah, keluar air mata berlebihan, penderita biasanya merasa sangat kesakitan dan sulit membuka mata yang terluka.      
Pertolongan pertama pada trauma mata kimia berupa irigasi. Irigasi merupakan pembilasan pada mata dengan air bersih yang mengalir. Bila kesulitan melakukan di bawah kran air, dapat digunakan kendi berisi air. Selanjutnya, segera ke rumah sakit, setelah sebelumnya mata dibebat.
Penyebab, Gejala dan Penanganan Trauma Mekanik
Gambar trauma mata tajam
           
Trauma mekanik merupakan kerusakan mata akibat adanya kontak antara mata dengan benda keras, benda tidak keras maupun benda tajam.  
Berdasarkan benda penyebabnya ada beberapa jenis trauma mekanik, yaitu trauma tumpul dan trauma tajam. Kejadian yang dapat dikategorikan trauma tumpul diantaranya mata terkena ketapel, terkena pukulan atau terkena bola tenis atau bola golf. Adapun trauma tajam merupakan kerusakan mata karena mata terkena benda tajam seperti pisau, gunting, garpu, kail pancing, alat-alat pertukangan atau alat lainnya.
Penanganan
Penanganan trauma mekanik tergantung jenisnya. Pada trauma tumpul ringan, mungkin hanya menimbulkan gangguan penglihatan sementara dan penanganannya cukup dengan dibebat dengan plester dan pemberian antibiotik. Bila mata memar, kompres dengan es atau air dingin sekitar 15 menit. Lakukan setiap jam selama 24 jam pertama setelah trauma. Hal ini bertujuan mengurangi perdarahan dan rasa  nyeri. Pada 24 jam berikutnya kompres dengan air hangat untuk memperbaiki aliran darah. Pada kasus yang lebih parah apalagi bila terjadi perdarahan dalam bola mata, segera dikirim ke rumah sakit.
Pada luka akibat trauma tajam memerlukan penanganan di rumah sakit. Sebagai pertolongan pertama dan selama perjalanan ke rumah sakit, bebatlah mata dengan plester tapi jangan terlalu keras. Bila ada benda yang ketinggalan atau tertancap di mata, jangan sekali-kali diambil sendiri tanpa bantuan dokter. Selama dalam perjalanan ke rumah sakit, topang kepala penderita dengan bantal di sebelah kanan dan kiri agar tidak bergerak-gerak. Sebaiknya penderita juga tidak menggerak-gerakkan bola matanya.
*Berkarya di Akbid YLPP Purwokerto
**Telah dimuat di Banyumas Pos
Referensi                                                                                   
Pertolongan pertama untuk bayi dan anak: A Dorling Kindersley Book. Jakarta: Erlangga, 2009.
Hendrawati, R. Pengobatan dan Pencegahan Penyakit Mata. Jakarta: Sunda Kelapa, 2008.
Junaidi, I. Pedoman Pertolongan Pertama yang Harus Dilakukan Saat Gawat dan Darurat Medis. Yogyakarta: Andi, 2011.
http://indomedplus.com/trauma-tumpul-pada-mata/ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar