Rabu, 07 Oktober 2015

Resensi




Judul Buku          : Herbal Nusantara
Penulis                : Ibunda Suparni & Ari Wulandari
Penerbit              : Andi
Tebal                  : xii + 380 hlm.
Tahun terbit        : 2012

Pengobatan Herbal untuk Kesembuhan Optimal

                Pengobatan herbal merupakan pengobatan dengan menggunakan semua bahan alami  seperti tumbuh-tumbuhan dan segala sesuatu yang berada di alam. Hampir semua bagian tanaman dapat digunakan untuk pengobatan, mulai dari akar, daun, buah, bunga, maupun kulitnya. Selain mengandung zat-zat yang bersifat terapi atau penyembuhan, bahan alami tersebut juga berkhasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
                Pengobatan herbal sudah dikenal masyarakat Indonesia secara luas sejak zaman dahulu kala dan diwariskan secara turun temurun menurut kebiasaan yang berlaku di masyarakat. Indonesia bahkan dikenal sebagai negara dengan tanaman obat terbanyak nomor dua di dunia setelah Brazilia.
                Jenis dan bahan alami sebagai bahan pokok pengobatan herbal dibagi menjadi lima macam, yaitu tanaman obat, bumbu dan rempah-rempah, buah-buahan, sayuran dan bahan alami lainnya. Dalam buku ini, disajikan sekitar 128 jenis tanaman obat, 70 macam bumbu dan rempah, 65 jenis buah-buahan, 60 jenis sayuran dan 24 jenis bahan alami lainnya. Tanaman obat tersebut diantaranya seperti alang-alang, beluntas, cincau, daun katuk, kecombrang, lidah buaya, sente, tempuyung dan lain sebagainya.
Aneka bumbu dan rempah yang dibahas dalam buku ini meliputi asam, belimbing wuluh, cengkeh, jahe, jeruk nipis, kayu manis, kemiri, kencur, sirih, teh, wijen dan lain-lain. Hampir semua jenis buah dapat digunakan untuk pengobatan herbal, mulai dari alpukat, anggur, apel, blewah, cermai, delima, jambu (biji dan air), kedondong, leci, manggis, melon, pepaya, salak, sirsak, tomat dan lain-lain.
Sayuran yang dapat digunakan untuk pengobatan herbal juga bermacam-macam seperti, ares pisang, bayam, buncis dan beragam jenis jamur. Jengkol pun ternyata memiliki kandungan zat yang berguna untuk mengatasi anemia, mencegah pengeroposan tulang dan membantu pembentukan tulang dan gigi (hlm.269).
Bahan alami lainnya merupakan jenis yang tidak termasuk dalam keempat golongan yang telah disebutkan di atas, akan tetapi dapat digunakan untuk pengobatan. Bahan alami lainnya tersebut dapat berasal dari tumbuhan dan binatang, dari darat maupun dari air (laut dan tawar). Contoh bahan alami yang dapat digunakan untuk pengobatan herbal adalah madu, royal jelly, singkong, ubi jalar, beras, sagu, jagung, rumput laut, ganggang, sarang burung walet, dan lain-lain. Sarang burung walet bermanfaat untuk menjaga kesehatan, memulihkan stamina, meningkatkan daya tahan tubuh, menyembuhkan AIDS serta mencegah kanker dan stroke. Sarang burung walet kalah populer (tidak banyak yang menggunakan), karena harganya relatif jauh lebih mahal dari pada madu.
Dari sejumlah 347 tanaman dan bahan alami lainnya yang disajikan dalam buku ini, ada beberapa jenis yang belum dibahas diantaranya kumis kucing. Menurut Bangun dan Latief, kumis kucing mampu mengobati beragam gangguan pada kandung kemih, mencegah terbentuknya batu ginjal, mengatasi encok dan keputihan serta menghilangkan panas/demam. Meskipun demikian, dibanding buku sejenis, buku ini lebih banyak dan lebih lengkap dalam menyajikan macam-macam tanaman/tumbuhan dan bahan alami lain yang dapat digunakan untuk pengobatan herbal, karena Ensiklopedi Tanaman Obat Indonesia (Abednego Bangun - Indonesia Publishing House) hanya memaparkan 101 jenis dan buku Obat Tradisional (Abdul Latief - EGC) juga hanya menyajikan sekitar 91 jenis tumbuhan berkhasiat obat.
Purwokerto, 7 Oktober 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar