Judul buku :
45 Lulur Alami
Penulis :
Ibunda Suparni & Ari Wulandari
Penerbit :
Andi
Tahun terbit :
Pertama, 2015
Tebal :
138 hlm.
Kulit Bercahaya dengan
Aneka Ragam Lulur*
Selama
ini, lulur diyakini dapat memutihkan kulit. Anggapan ini sama sekali tidak
benar. Bila seorang perempuan berkulit hitam gelap, meskipun dia luluran seribu
kali sebulan, kulitnya tidak akan menjadi putih (hlm.8). Warna hitam dan putih berasal dari pigmen kulit.
Masing-masing orang memiliki pigmen (zat warna tubuh) yang sangat khas dan
berbeda-beda dengan lainnya.
Luluran akan membuat kulit
menjadi lebih sehat, bersih, dan kelembapannya cukup atau pas, sehingga kulit akan
tampak berbeda. Bila sebelum rutin luluran, kulitnya kusam dan kering, maka
kulit orang yang rajin luluran menjadi seperti bercahaya sehingga sering
dikatakan menjadi lebih putih dari sebelumnya.
Umumnya, orang mengenali makser untuk perawatan kulit wajah dan lulur
untuk perawatan kulit badan. Sebenarnya, masker dapat digunakan untuk badan,
demikian pula lulur dapat digunakan untuk wajah. Namun, karena tekstur kulit
tubuh dan kulit wajah berbeda, maka lulur sebaiknya tidak digunakan untuk
wajah. Demikian juga masker sebaiknya tidak digunakan untuk kulit tubuh karena
hasilnya tidak akan maksimal.
Selain itu, fungsi dasar lulur juga berbeda dengan masker. Lulur, atau scrub digunakan untuk membersihkan dan
mengangkat sel kulit mati. Sedangkan masker, digunakan untuk memberikan nutrisi
pada kulit, sehingga kulit menjadi halus, lembut, dan awet muda.
Sebelum memilih jenis lulur, sebaiknya pahami dahulu jenis kulit yang
kita miliki, apakah termasuk jenis normal, kulit kering, kulit berminyak, kulit
sensitif atau kulit kombinasi. Pemahaman jenis kulit akan membantu pemilihan
jenis lulur yang tepat sehingga perawatan kulit dapat maksimal dan hasil yang
diperoleh pun memuaskan (hlm.12).
Dalam buku ini, selain menyajikan 45 jenis lulur dari bahan alami seperti
apel, bengkuang, cokelat, kentang, lidah buaya, pisang, timun, yoghurt dan
lain-lain, pembaca juga akan memperoleh pengetahuan tentang cara memilih bahan
alami yang akan digunakan sebagai bahan lulur.
Bahan alami untuk lulur hendaknya dipilih yang masih baik dan sehat. Hal ini
dapat dilihat dari penampilannya yang terlihat segar dan tidak layu. Kita juga
dapat mengecek kesegaran bahan alami dengan cara menekannya. Apabila buah-buahan
dan bahan alami tersebut terasa masih kenyal, padat, dan tidak lembek, umumnya
dapat dikategorikan masih baik. Namun, bila saat ditekan terasa lembek atau
bahkan terlihat busuk, jelas harus ditinggalkan dan tidak boleh digunakan untuk
luluran.
Bahan alami dapat diperoleh dengan menanam sendiri atau dengan membeli di
pasar dan toko. Bila membeli di toko, pastikan tidak kedaluwarsa. Lain halnya
bila membeli di pasar. Umumnya bahan yang dijual di pasar tradisional tidak
diawetkan. Perputarannya sangat cepat, sehingga dapat lebih dijamin kesegaran
dan kualitasnya (hlm.27).
Luluran dengan bahan alami yang kita buat sendiri selain minim efek
samping, juga hemat biaya dan waktu karena luluran di spa membutuhkan anggaran
lebih dan biasanya harus antri untuk mendapatkan perawatan.
*Resensi ini telah dimuat di Harian SatelitPost Edisi Minggu, 13 Desember 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar